Selasa, 28 Juni 2011

BUDAYA ORGANISASI

Pengertian Budaya/Kebudayaan (culture):
Dari kata buddhayah
• bentuk jamak dari kata “buddhi” : budi atau akal
• hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal
Istilah culture berasal
• kata “colere”: mengolah atau mengerjakan
• culture : segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah alam

E.B Taylor :
Kebudayaan : “kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat & lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat”
Soemarjan dan Soemardi:
Kebudayaan : “semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat” yang dikendalikan oleh “karsa” & idealnya diarahkan pula oleh “adab”

Nilai dan Budaya
• Nilai : pengertian-pengertian (conceptions) yang dihayati seseorang mengenai apa yang lebih penting atau kurang penting, apa yang lebih baik atau kurang baik, dan apa yang lebih benar atau kurang benar”
• Nilai subjektif : sesuatu yang dianggap dapat memenuhi kebutuhannya (bernilai) sehingga dicari (nilai ekstrinsik).
• Nilai objektif : segala sesuatu yang ada mengandung nilai (nilai intrinsic) sehingga ada sebuah kantong nilai (bag of virtue) yang siap ditransfer



Kategori nilai :
1. Yang penting dasarnya pertimbangan kebutuhan
2. Yang baik dasarnya pertimbangan moral/kesadaran etik
3. Yang benar dasarnya pertimbangan logika
Nilai Ideal : sesuatu yang dianggap luhur, yang hidup (jiwa/batin)
Nilai (subjektif,objectif, ideal) bersifat abstrak dapat diamati/dirasakan pada suatu wahana (vehicle).

Kategori vehicle:
1. Raga “bunga” yang dikirim
2. Perilaku kunjungan pribadi
3. Sikap cara pandang yang positif atau negatif
4. Dasar prinsip kehidupan/pendirian yang teguh

Vehicle dasar tertanam melalui transmisi nilai (proses belajar/pewarisan nilai/pewarisan budaya), misal: disiplin à disiplin diri

Tingkat budaya (TB):
1. Semakin banyak yang menganut, menaati semakin tinggi TB (budaya global, regional, bangsa, daerah, setempat)
2. Semakin mendasar penaatan nilai (aspek kaulitatif) semakin kuat budaya (budaya kuat, sedang, lemah)

Organisasi sebagai subjek dan objek budaya
• Budaya organisasi (BO) terbentuk dari karakteristik organisasi sebagai objek dan subjeknya
• Organisasi dapat dilihat:
1. sebagai living organism : organisasi merupakan out panjang masa lalu
2. sebagai produk proses organizing : organisasi sebagai alat/input bagi usaha mencapai tujuan.



Organisasi sebagai Input (OSI) dibekali (diinput):
1. Visi dan misi sebagai unsur terpenting;
• visi: proyeksi/prediksi tentang kondisi apa yang dapat atau akan terjadi di masa depan;
• misi: peran yang dapat dimainkan pd kondisi tsb dan memuat tujuan yang hendak dicapai.
2. Sumber-sumber tertentu meliputi sumberdaya: Manusia, financial, teknologi dan spasial.
3. Dasar hukum tertentu: landasan formal pembentukan organisasi

Seiring dengan waktu OSI-OSO
• Organisasi sebagai Output (OSO) akan memiliki aspek:
1. Anatomik: sistem, kerangka atau struktur organisasi
2. Fisiologis: Manajemen organisasi
3. Budaya: budaya organisasi (pendirian, sikap, perilaku, raga; kinerja organisasi)

• Fungsi organisasi dari sudut budaya: “menciptakan nilai tambah seoptimal mungkin dan mentransfer atau mewariskan kpd generasi organisasi berikutnya”

Siklus organisasi: OSI-OSO-OSI

Budaya sebagai Input dlm Organisasi (BSI)
Sumber-sumbernya:
1. Pendiri organisasi
2. Pemiliki organisasi
3. Luar organisasi
4. Yang berkepentingan
5. Masyarakat

Proses Budaya
Proses pembentukan budaya dari BSI menjadi Budaya sebagai output (BSO) di dalam suatu organisasi;
Terdiri dari sejumlah sub proses yang saling jalin- menjalin seperti:
• kontak budaya: pertemuan antara nilai baru dan lama, yang terjadi di luar maupun di dalam organisasi.
• tabrakan budaya: sebagai kontak yang keras
• penggalian budaya
• seleksi budaya
• sosialisasi budaya
• Internalisasi budaya
• Kontrol budaya
• Pertahanan budaya
• Konflik budaya
• Perubahan budaya;
• Pewarisan budaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar